Kamis, 25 September 2014

Tentang UMM

Bimtek Mudahkan Mahasiswa Akses Layanan Perpus

RASA nyaman dalam menikmati layanan perpustakaan adalah hal mutlak jika sebuah kampus ingin mahasiswanya produktif. Hal-hal teknis-administratif yang ribet bisa saja membuat mahasiswa enggan menggunakan fasilitas perpus. Di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), hal itu diatasi
dengan pengadaan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi mahasiswa baru.
      Menurut kepala Perpus UMM Arif Y Iswanto, bimtek memang ditujukan bagi mahasiswa baru agar mengerti seluk-beluk perpustakaan, mulai dari wawasan umum tentang perpus, tata cara peminjaman buku, hingga segala fasilitas yang dapat diperoleh di tempat ini. “Ini hal sangat teknis, tapi sangat berguna bagi mereka agar nyaman menikmati layanan perpustakaan,” tutur Arif saat ditemui, Rabu (24/9).
      Selain memberikan wawasan, kata Arif, bimtek juga dilanjutkan dengan praktek peminjaman buku dengan sistem library automatic service (laser) dan sms gateway serta aktivasi PIN dan PIC yang nantinya digunakan untuk mengakses internet gratis via hotspot kampus. “Untuk soal ini, kami bekerjasama dengan bagian Infokom, karena mereka yang mengerti jaringan internal kampus,” terangnya. 
INFORMASI FILM: Perpustakaan UMM juga menyediakan berbagai informasi seputar dunia perfilman melalui depot video untuk seluruh mahasiswa. 
      Bimtek dipandang penting karena dari tahun ke tahun perpus selalu mengalami pembaruan sistem. Kegiatan ini sekaligus mengenalkan mahasiswa pada sejumlah kantor yang menyatu di gedung perpustakaan, seperti American Corner sebagai pusat studi dan informasi tentang Amerika, kantor Aminef sebagai pusat informasi beasiswa Amerika, ada juga Mandiri Corner yang memuat banyak informasi dan layanan seputar ekonomi dan bisnis, serta unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) sebagai layanan khusus mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Selain itu, sebentar lagi akan dikembangan Saudi Arabian Corner.
      Di pekan-pekan awal perkuliahan ini, menurut Arif, perpus sudah sangat ramai dikunjungi mahasiswa. “Ada yang meminjam buku, mengakses hotspot, hingga sekadar melakukan diskusi kelompok di lingkungan perpus.”
      Arif menilai, posisi perpus memang sangat strategis, karena di jam-jam kosong biasanya mahasiswa mencari tempat untuk bersantai maupun mengerjakan tugas kuliah. “Karena itu pespus kami buat senyaman mungkin. Kita padukan antara pusat referensi, area hotspot, informasi beasiswa, hingga spot yang lebih santai seperti balkon-balkon dan kantin,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar